Pages

Rabu, 16 Januari 2013

Menulis?? Why not?

Assalamu’alaikum…!!

                Yohoo... selamat datang! Akhirnya bisa juga membangun rumah maya baru. Maksud saya “rumah” di dunia maya, bukannya rumah Maya yang kamu kenal. Got it?

                Dipostingan pertama ini, saya mau berbagi beberapa hal tentang motivasi yang berhubungan dengan menulis. Dulu ketika masih SMA, saya pernah aktif menulis dan punya sebuah blog, namun karena beberapa hal seperti mempersiapkan diri untuk proses seleksi SNMPTN 2011, kebiasaan untuk blogging dan nulis itu perlahan-lahan menghilang. Bahkan sampai dua semester lebih saya nggak nulis apapun. Nulis aja nggak apalagi update postingan di blog dan sekarang saya sudah nggak tahu lagi gimana nasib blog yang satu itu. 


                Unknown               : Bro, maksud kata semester? Loe lulus yah???
                Ane                      : Alhamdulillah bro
                Unknown              : Subhanallah, selamat bro... traktiran nih...
                Ane                 : (Gubrak!!) eh, gua udah mau semester 4 sekarang bro! Traktirannya udah kadaluarsa! Mangnye kemane aje lu?

                Sedikit intermezo hehehe... InsyaAllah bagaimana pengalaman saya dalam mempersiapkan diri tersebut dan tips-tips yang dapat membantu adik-adik untuk bisa masuk ke PTN favoritnya akan saya share pada postingan yang lain. Tolong ingetin aje yee sisisisiiiii...

               Ok, kembali kepembicaraan awal. Mungkin ada yang nanya “Kalau kebiasaan itu udah mulai menghilang, terus kenapa bisa muncul lagi?”. Jawabannya sederhana. Hipotesis saya “Ketika kamu melihat kembali karya-karya yang pernah kamu buat sebelumnya setelah sekian lama tak tersentuh, maka kamu akan termotivasi untuk kembali berkarya”. Tapi, sob... hipotesis ini belum diuji dengan eksperimen, jadi ya tak valid 100% (mungkin). Tapi itulah yang terjadi pada diri saya. Ketika membaca tulisan-tulisan saya dulu (tulisan yang pernah di posting di blog), saya merasa terkena penyakit writinitis, sebuah penyakit aneh yang membuat seseorang kebelek untuk nulis meskipun nggak tahu mau nulis apa hihihihiii...

Flashback dikit. Duluuuu sekali... saya mulai termotivasi menulis lepas ketika habis jalan-jalan di dunia maya and kesasar di salah satu rumah blog sahabat yang lumayan unik… Isinya orisinil semua! Nggak ada yang copas. Wah luar biasa!! Secara gitu... sebelumnya saya pernah blogging namun 80% lebih isinya copas semua jadi saya merasa WAH ketika melihat blog orang lain yang nggak ada copas sama sekali walaupun isinya ada yang agak garing. Tapi tak masalah, intinya orisinalitas. Dari sono saya termotivasi nulis lepas kayak gini, mumpung belajar-belajar ngembangin kemampuan menulis yang masih jauh dari rata-rata.         

                Lalu apa kaitannya postingan sekarang dengan tuh judul? Apa ini termasuk ke dalam label tips? Kalo itu sih tergantung persepsi yang baca atuh… Tapi postingan kali ini akan saya masukkan ke label khusus ‘Small Notes’ -agak niru blognya orang sih- yang insya Allah jika ada waktu akan terus saya update tiap ahadnya… -bosen pake kata-kata Minggu- Isinya tak kurang dan tak lebih hanyalah seputar pengalaman saya pribadi tapi tentu saja akan di kasih beberapa bumbu biar ada manfaat yang dapat dipetik dari tulisan ini. Perlu di inget, dalam kehidupan ini tak ada resep rahasianya! Kata PO tokoh utama animasi kungfu Panda yang udah lama saya tonton bilang kek gini “There is no secret ingredient, it’s just you…!” kurang lebih kayak gitu. Lalu apa kaitannya? Kaitannya dalam postingan saya ini bener-bener nggak ada rahasia tersembunyi yang bisa buat kite-kite jadi wah… Jadi saya tekankan sekali lagi, semuanya tergantung persepsi pembaca aja.

                Dulu saya pernah termotivasi untuk belajar nulis cerita-cerita pendek, tapi karena mungkin kemauan hanya sampai di bibir jadinya sampai naik kelas tiga SMA tak ada satupun cerpen yang berhasil saya seleseikan. Sekarang Alhamdulillah telah ada beberapa cerpen yang selesai meskipun agak gaje. So semua butuh proses sob! Dan proses tiap orang itu berbeda-beda tergantung dengan sifatnya masing-masing. Bagi saya yang rada-rada malas, jadinya kayak gini kan… Baru mau nulis ketika udah duduk di kelas dua belas dan terhenti selama lebih dari satu tahun. Tapi, kata-kata motivasi yang dulu hanya sebagai pajangan saja mulai berpengaruh pada diri saya

                “Tak Ada Kata Terlambat Sampai Ajal Menghambat!” tul nggak? Bahkan kakek-kakek  dan nenek-nenek aja yang masa mudanya mungkin suka foya-foya” alias nggak terlalu memperhatiian ibadah, amal dan pahala malah jadi rajin ke masjid sekarang. Mumpung masih hidup katanya. Tapi sob, untuk yang ini jangan ditiru, nanti kalian bisa kwalat di akhirat! Karena itu sama aja dengan memperolokkan Tuhan. Apalagi mungkin sebagian dari kita nggak sempet ngerasain tua. Wah, nggak kebayang lagi dah gimana nasibnya di akhirat kelak. Na’udzubillah... Lebih baik kite-kite yang masih muda ini udah rajin ibadah ke masjid biar ntar dapat syafaat dari Rasulullah SAW. Karena salah satu golongan yang akan mendapat syafaat Rasul SAW yang mulia di akhirat kelak adalah pemuda yang terpaut hatinya ke masjid. Pasti semuanye pada mau dapat syafaat (pertolongan) kan? Jadi tunggu apa lagi? Mari kita makmurkan rumah Allah! Biar selamat dunia akhirat.

                Oke sob. Sekarang balik ke pembahasan kita yang semula mengenai tulis-menulis. Mungkin ada sebagian kita yang udah termotivasi menulis lalu bingung mau nulis apa. Kalau saya sih waktu pertama-tama mulai nulis di awali dengan membuat cerpen yang sangat sederhana. Cerpen yang ceritanya terinspirasi dari khayalan-khayalan masa lalu. Hasilnya? Lumayan parah lah… karena tata bahasanya begitu nggak enak dibaca. Kayak tulisannya anak SD gitu. Setelah mulai hobi menulis cerpen, penggunaan bahasa saya mulai berubah sedikit labih bagus dari yang dulu. Contohnya seperti ini

Sebelum di amandemen
                “Huh sial banget aku hari ini” Ucap Rina.

Setelah di amandemen
                “Fuuh… bener-bener hari yang melelahkan. Sial melulu…!” Rina terkapar di atas kasur empuknya sambil menggerutu.

                Nggak jauh beda ya sob? Tapi lumayanlah ada perkembangan dikit.

Bagi kamu-kamu yang nggak suka menghayal tapi mempunyai kasus seperti ini maka, saya sarankan untuk nulis pengalaman pribadi yang di edit sedikit-sedikit alur ceritanya. Jangan pikirkan dulu bagaimana penggunaan kata-kata yang bagus, tapi mulailah mencoba menceritakan pengalaman kamu di tambah dengan sedikit bumbu imajinasi sampai cerita itu selesai! Jangan pernah berhenti jika kita udah setengah jalan menulis sebuah cerita dan jangan buat alasan untuk berhenti. Karena jika kita ngundur-ngundur nyelesaiinnya, maka motivasi yang tadinya menggebu-gebu akan perlahan-lahan hilang bahkan nggak kesisa! Dan itu berdampak buruk bagi perkembangan kemampuan menulis kita. Kayak saya yang sejak dulu mau menulis, tapi tak satupun karya yang berhasil saya selesaikan disebabkan karena itu tadi, ngundur-ngundur nulis. Jadi sob, paksa diri kalian untuk nyelesaiin suatu tulisan meskipun hasilnya mungkin nggak sesuai dengan yang diharapkan. Jika kalian berhasil! Yakinlah motivasi baru akan datang yang membuat kalian tak sabar untuk buat karya selanjutnya.

Setelah melalui gerbang tuk mulai nulis, saya biasanya paling hobi baca-baca cerpen apalagi yang berbau islami kayak karya Mbak Asma Nadia, atau Mbak Helvi Tiana Rosa dsb. Dari sanalah saya mulai membenahi pemakaian kata-kata dalam menulis cerpen biar sedikit lebih enak untuk di baca. CAUTION Disarankan buat kamu-kamu yang punya hati sensitive –gampang marah, iri dsb- untuk TIDAK membaca cerpen karya teman sebaya kamu apalagi cerpen karya dari teman yang kamu kenal…! Kenapa? Karena jika cerpen punya teman kamu itu bagus, itu bisa membuatmu frustasi… Seperti saya yang kemarin baru baca cerbung karya sahabat, karya Aul, yang wah luar biasa! Abis tu saya jadi sedikit frustasi untuk nulis cerpen karena merasa minder. Jika saat-saat seperti itu menimpa diri kamu, maka ambillah solusi alternative biar hobi kamu yang baru ini -nulis-  nggak hilang begitu saja. Truss solusinya apa? Tak lain dan tak bukan adalah nulis ngalor ngidul. Temanya?? Terserah kamu, keluarin aja satu kata yang kamu jadiin judul truss nulis deh dan lagi-lagi jangan perhatikan tata bahasa untuk awal-awalnya. Biarlah amburadul asalkan tulisan kita selesai, karena jika kamu sibuk memperbaiki tata bahasa tanpa menyelesaikan sebuah tulisa terlebih dahulu, hasilnya kemungkinan besar tulisan itu jauh dari yang di harapkan. Kalo udah selesei, silahkan edit kembali. Jika hasil sebelum di edit itu terlalu jelek, jangan di delete. Kan sayang, kita udah capek-capek nulis, eh malah di hapus lagi…

Jadi intinya sob, buatlah gebrakan baru dengan melakukan sesuatu yang menyenangkan bagi kamu dalam hal tulis-menulis, salah satunya seperti buat cerpen, puisi dsb. Truss selesaiin karya kamu dan jangan di undur-undur! Kalo udah selesai baru di edit lagi tata bahasanya dan jangan di delete kalo hasilnya jelek. Lalu buat satu lagi sebuah karya tulis yang menandakan kita tidak hanya berdiri di pintu yang membatasi antara dunia luar dengan dunia para penulis. Dengan berhasil membuat dua tulisan, menandakan kita udah mulai memasuki kancah kepenulisan dan biasanya pada saat itulah sebagian orang mulai hobi untuk menulis. Lalu, bacalah tulisan orang lain yang sesuai dengan bidang yang sedang kita kembangkan. Jangan sampai waktu kita mau ngembangkan cerpen eh malah baca berita! Nggak nyambung!! Dan jangan lupa peringatan saya tadi OK sob?

Untuk kali ini rasanya tulisan ini udah cukup untuk postingan ngawur saya yang pertama. Perlu diketahui saya membuat postingan ini jam 11 malam! Jadi ya kalo nggak di hadang oleh ngantuk, mungkin saya masih akan terus menulis, tapi sekarang tulisan ini udah selesai lho! Seperti yang saya tulis di atas ‘jangan berhenti jika belum selesai’. Biar besok saya masih tetap mod untuk menulis. Jadi besok insya Allah saya akan membuat tulisan yang baru lagi. Semoga bermanfaat…

Wassalam…

By Asyaf
                Teknik Industri ITB’11
  

Related Post:

0 komentar:

Posting Komentar