Yohoo...
selamat datang! Akhirnya bisa juga membangun rumah maya baru. Maksud saya
“rumah” di dunia maya, bukannya rumah Maya yang kamu kenal. Got it?
Dipostingan
pertama ini, saya mau berbagi beberapa hal tentang motivasi yang berhubungan dengan
menulis. Dulu ketika masih SMA, saya pernah aktif menulis dan punya sebuah
blog, namun karena beberapa hal seperti mempersiapkan diri untuk proses seleksi
SNMPTN 2011, kebiasaan untuk blogging dan nulis itu perlahan-lahan menghilang.
Bahkan sampai dua semester lebih saya nggak nulis apapun. Nulis aja nggak
apalagi update postingan di blog dan sekarang saya sudah nggak tahu lagi gimana
nasib blog yang satu itu.
Unknown
: Bro, maksud kata semester?
Loe lulus yah???
Ane : Alhamdulillah bro
Unknown : Subhanallah, selamat bro...
traktiran nih...
Ane : (Gubrak!!) eh, gua
udah mau semester 4 sekarang bro! Traktirannya udah kadaluarsa! Mangnye kemane
aje lu?
Sedikit
intermezo hehehe... InsyaAllah bagaimana pengalaman saya dalam mempersiapkan
diri tersebut dan tips-tips yang dapat membantu adik-adik untuk bisa masuk ke
PTN favoritnya akan saya share pada postingan yang lain. Tolong ingetin aje yee
sisisisiiiii...
Ok,
kembali kepembicaraan awal. Mungkin ada yang nanya “Kalau kebiasaan itu udah
mulai menghilang, terus kenapa bisa muncul lagi?”. Jawabannya sederhana.
Hipotesis saya “Ketika kamu melihat kembali karya-karya yang pernah kamu buat
sebelumnya setelah sekian lama tak tersentuh, maka kamu akan termotivasi untuk
kembali berkarya”. Tapi, sob... hipotesis ini belum diuji dengan eksperimen,
jadi ya tak valid 100% (mungkin). Tapi itulah yang terjadi pada diri saya.
Ketika membaca tulisan-tulisan saya dulu (tulisan yang pernah di posting di
blog), saya merasa terkena penyakit writinitis, sebuah penyakit aneh yang
membuat seseorang kebelek untuk nulis meskipun nggak tahu mau nulis apa
hihihihiii...
Flashback dikit.
Duluuuu sekali... saya mulai termotivasi menulis lepas ketika habis
jalan-jalan di dunia maya and kesasar di salah satu rumah blog sahabat yang
lumayan unik… Isinya orisinil semua! Nggak ada yang copas. Wah luar biasa!! Secara gitu... sebelumnya saya pernah blogging
namun 80% lebih isinya copas semua jadi saya merasa WAH ketika melihat blog
orang lain yang nggak ada copas sama sekali walaupun
isinya ada yang agak garing. Tapi tak masalah, intinya orisinalitas. Dari sono saya termotivasi nulis lepas kayak gini, mumpung
belajar-belajar ngembangin kemampuan menulis yang masih jauh dari rata-rata.
Lalu
apa kaitannya postingan sekarang dengan tuh judul? Apa ini termasuk ke dalam
label tips? Kalo itu sih tergantung persepsi yang baca atuh… Tapi postingan
kali ini akan saya masukkan ke label khusus ‘Small Notes’ -agak niru blognya orang sih- yang
insya Allah jika ada waktu akan terus saya update tiap ahadnya… -bosen pake
kata-kata Minggu- Isinya tak kurang dan tak lebih hanyalah seputar pengalaman saya
pribadi tapi tentu saja akan di kasih beberapa bumbu biar ada manfaat yang
dapat dipetik dari tulisan ini. Perlu di inget, dalam kehidupan ini tak ada
resep rahasianya! Kata PO tokoh utama animasi kungfu Panda yang udah lama saya
tonton bilang kek gini “There is no secret ingredient, it’s just you…!” kurang
lebih kayak gitu. Lalu apa kaitannya? Kaitannya dalam postingan saya ini
bener-bener nggak ada rahasia tersembunyi yang bisa buat kite-kite jadi wah…
Jadi saya tekankan sekali lagi, semuanya tergantung persepsi pembaca aja.
Dulu
saya pernah termotivasi untuk belajar nulis cerita-cerita pendek, tapi karena
mungkin kemauan hanya sampai di bibir jadinya sampai naik kelas tiga SMA tak
ada satupun cerpen yang berhasil saya seleseikan. Sekarang Alhamdulillah telah
ada beberapa cerpen yang selesai meskipun agak gaje. So semua butuh
proses sob! Dan proses tiap orang itu berbeda-beda tergantung dengan sifatnya
masing-masing. Bagi saya yang rada-rada malas, jadinya kayak gini kan… Baru mau
nulis ketika udah duduk di kelas dua belas dan terhenti selama lebih dari satu tahun. Tapi,
kata-kata motivasi yang dulu hanya sebagai pajangan saja mulai berpengaruh pada
diri saya
“Tak
Ada Kata
Terlambat Sampai Ajal Menghambat!” tul nggak? Bahkan kakek-kakek dan nenek-nenek aja yang masa mudanya mungkin suka “foya-foya” alias nggak terlalu memperhatiian ibadah, amal
dan pahala malah jadi rajin ke masjid sekarang. Mumpung
masih hidup katanya. Tapi sob, untuk yang ini jangan ditiru, nanti kalian bisa
kwalat di akhirat! Karena itu sama aja dengan memperolokkan Tuhan. Apalagi mungkin sebagian dari kita nggak sempet
ngerasain tua. Wah, nggak kebayang lagi dah gimana nasibnya di akhirat kelak.
Na’udzubillah... Lebih baik kite-kite yang masih muda
ini udah rajin ibadah ke masjid biar ntar dapat syafaat dari Rasulullah SAW. Karena
salah satu golongan yang akan mendapat syafaat Rasul SAW yang mulia di akhirat
kelak adalah pemuda yang terpaut hatinya ke masjid. Pasti semuanye pada mau
dapat syafaat (pertolongan) kan? Jadi tunggu apa lagi? Mari kita makmurkan
rumah Allah! Biar selamat dunia akhirat.
Oke
sob. Sekarang balik ke pembahasan kita yang semula mengenai tulis-menulis.
Mungkin ada sebagian kita yang udah termotivasi menulis lalu bingung mau nulis
apa. Kalau saya sih waktu pertama-tama mulai nulis di awali dengan membuat
cerpen yang sangat sederhana. Cerpen yang ceritanya terinspirasi dari
khayalan-khayalan masa lalu. Hasilnya? Lumayan parah lah… karena tata
bahasanya begitu nggak enak dibaca. Kayak tulisannya anak SD gitu. Setelah
mulai hobi menulis cerpen, penggunaan bahasa saya mulai berubah sedikit labih
bagus dari yang dulu. Contohnya seperti ini
Sebelum di
amandemen
“Huh
sial banget aku hari ini” Ucap Rina.
Setelah di
amandemen
“Fuuh…
bener-bener hari yang melelahkan. Sial melulu…!” Rina terkapar di atas kasur empuknya sambil
menggerutu.
Nggak
jauh beda ya sob? Tapi lumayanlah ada perkembangan dikit.
Bagi kamu-kamu yang nggak suka
menghayal tapi mempunyai kasus seperti ini maka, saya sarankan untuk nulis
pengalaman pribadi yang di edit sedikit-sedikit alur ceritanya. Jangan pikirkan
dulu bagaimana penggunaan kata-kata yang bagus, tapi mulailah mencoba
menceritakan pengalaman kamu di tambah dengan sedikit bumbu imajinasi sampai
cerita itu selesai! Jangan pernah berhenti jika kita udah setengah jalan
menulis sebuah cerita dan jangan buat alasan untuk berhenti. Karena jika kita
ngundur-ngundur nyelesaiinnya, maka motivasi yang tadinya menggebu-gebu akan
perlahan-lahan hilang bahkan nggak kesisa! Dan itu berdampak buruk bagi
perkembangan kemampuan menulis kita. Kayak saya yang sejak dulu mau menulis,
tapi tak satupun karya yang berhasil saya selesaikan disebabkan karena itu
tadi, ngundur-ngundur nulis. Jadi sob, paksa diri kalian untuk nyelesaiin suatu
tulisan meskipun hasilnya mungkin nggak sesuai dengan yang diharapkan. Jika
kalian berhasil! Yakinlah motivasi baru akan datang yang membuat kalian tak
sabar untuk buat karya selanjutnya.
Setelah melalui gerbang tuk mulai
nulis, saya biasanya paling hobi baca-baca cerpen apalagi yang berbau islami
kayak karya Mbak Asma Nadia, atau Mbak Helvi Tiana Rosa dsb. Dari sanalah saya mulai
membenahi pemakaian kata-kata dalam menulis cerpen biar sedikit lebih enak
untuk di baca. CAUTION Disarankan buat kamu-kamu yang punya hati sensitive
–gampang marah, iri dsb- untuk TIDAK membaca cerpen karya teman sebaya kamu
apalagi cerpen karya dari teman yang kamu kenal…! Kenapa? Karena jika cerpen
punya teman kamu itu bagus, itu bisa membuatmu frustasi… Seperti saya yang
kemarin baru baca cerbung karya sahabat, karya Aul, yang wah luar biasa! Abis
tu saya jadi sedikit frustasi untuk nulis cerpen karena merasa minder. Jika
saat-saat seperti itu menimpa diri kamu, maka ambillah solusi alternative biar
hobi kamu yang baru ini -nulis- nggak
hilang begitu saja. Truss solusinya apa? Tak lain dan tak bukan adalah nulis
ngalor ngidul. Temanya?? Terserah kamu, keluarin aja satu kata yang kamu jadiin
judul truss nulis deh dan lagi-lagi jangan perhatikan tata bahasa untuk
awal-awalnya. Biarlah amburadul asalkan tulisan kita selesai, karena jika kamu
sibuk memperbaiki tata bahasa tanpa menyelesaikan sebuah tulisa terlebih
dahulu, hasilnya kemungkinan besar tulisan itu jauh dari yang di harapkan. Kalo
udah selesei, silahkan edit kembali. Jika hasil sebelum di edit itu terlalu
jelek, jangan di delete. Kan sayang, kita udah capek-capek nulis, eh malah di
hapus lagi…
Jadi intinya sob, buatlah gebrakan
baru dengan melakukan sesuatu yang menyenangkan bagi kamu dalam hal
tulis-menulis, salah satunya seperti buat cerpen, puisi dsb. Truss selesaiin
karya kamu dan jangan di undur-undur! Kalo udah selesai baru di edit lagi tata
bahasanya dan jangan di delete kalo hasilnya jelek. Lalu buat satu lagi sebuah
karya tulis yang menandakan kita tidak hanya berdiri di pintu yang membatasi
antara dunia luar dengan dunia para penulis. Dengan berhasil membuat dua
tulisan, menandakan kita udah mulai memasuki kancah kepenulisan dan biasanya
pada saat itulah sebagian orang mulai hobi untuk menulis. Lalu, bacalah tulisan
orang lain yang sesuai dengan bidang yang sedang kita kembangkan. Jangan sampai
waktu kita mau ngembangkan cerpen eh malah baca berita! Nggak nyambung!! Dan
jangan lupa peringatan saya tadi OK sob?
Untuk kali ini rasanya tulisan ini
udah cukup untuk postingan ngawur saya yang pertama. Perlu diketahui saya
membuat postingan ini jam 11 malam! Jadi ya kalo nggak di hadang oleh ngantuk,
mungkin saya masih akan terus menulis, tapi sekarang tulisan ini udah selesai lho!
Seperti yang saya tulis di atas ‘jangan berhenti jika belum selesai’. Biar
besok saya masih tetap mod untuk menulis. Jadi besok insya Allah saya akan
membuat tulisan yang baru lagi. Semoga bermanfaat…
Wassalam…
By
Asyaf
Teknik Industri ITB’11
0 komentar:
Posting Komentar